BALIKPAPAN—Komisi Pemilihan Umum Kota Balikpapan melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan Triwulan ke 3 Tahun 2021 yang digelar di Aula Kantor KPU Kota Balikpapan, Rabu pagi (29/12/2021).
Hadir pada acara tersebut diantaranya Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha beserta seluruh Komisioner,Ketua Bawaslu Kota Balikpapan Agustan, serta sejumlah stake holder, diantaranya adalah perwakilan dari Dandim 0905 Balikpapan, perwakilan dari Camat Balikpapan Kota, perwakilan dari Kabag pemerintahan, perwakilan dari Kepala Badan Kesbangpol, perwakilan dari Polresta Balikpapan, perwakilan dari Camat Balikpapan Tengah, perwakilan dari Camat Balikpapan Selatan, perwakilan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kaltim, perwakilan dari Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Balikpapan, perwakilan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Balikpapan, perwakilan dari Camat Balikpapan Barat, perwakilan dari Camat Balikpapan Timur, perwakilan dari Kantor Kementrian Agama Kota Balikpapan dan hadir pula perwakilan dari seluruh Partai Politik peserta Pemilu sekota Balikpapan.
Ketua KPU Kota Balikpapan dalam sambutannya menyampaikan bahwa KPU dalam hal ini melakukan sedini untuk mungkin menjalin serta membangun kepada seluruh steackholder guna mensukseskan Pemilu serentak Tahun 2024 yang akan datang. Dan ini masih digodok untuk menetukan tanggal pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024.
Ia menyebut dalam Pemilu serentak Tahun 2024 mendatang, nantinya tetap akan ada lima tingkatan, yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD Provinsi dan anggota DPRD Kabupaten Kota. Di mana KPU mengusulkan Pemilu digelar pada tanggal 21 Februari 2024 dan untuk Pilkada dirancang pada bulan November tahun 2024. “Namun ini masih belum pasti, sebab harus ada penetapan dulu dari DPR-RI, Pemerintah dan KPU RI. Di situ nanti jelas, kapan pelaksanaan pemilihhan presiden, pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah,” ujar Noor Thoha.
Usai Noor Thoha menyampaikan paparannya, giliran Komisoner lainnya yang menyampaikan paparan, yaitu Yan Fauzi Wardana SPsi. Menurutnya, indikator program pelaksanaan Pemilu serentak berdasarkan data itu terdiri dari data pemilih tambahan berdasarkan Pemilu atau Pilkada terakhir. Lalu data pemilih baru. Kemudian data pemilih meninggal dunia. Selanjutnya data pemlih masuk dan keluar daerah. Dan yang terakhir adalah data pemilih yang telah menikah dan belum berumur 17 tahun. “Makanya kami juga menghadirkan Kantor Kementrian Agama pada Rakor ini, agar kita dapat mendapatkan informasi bagi warga yang sudah menikah, walau belum berusia 17 tahun,” ujar Yan Fauzi.
Lebih lanjut Yan Fauzi juga menyampaikan, teknik pelaksanaan dalam hal data pada Pemilu serentak Tahun 2024 mendatang meliputi, mempersiapkan data pemilih yang diambil dari form pemilih tambahan yang ada di kotak suara tersegel. Kemudian melakukan koordinasi dengan instansi terkait setiap bulan. Melakukan penyandingan data dan mengolah data pemilih yang diterima dari instansi terkait berdasarkan elemen data yang telah dilengkapi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Balikpapan.
Yan Fauzi juga menyampaikan, setelah itu KPU Kota Balikpapan melaksanakan rapat pleno rekapitulasi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan setiap bulan. Dan menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait 3 bulan sekali. Kemudian mengumumkan hasil rekapitulasi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan setiap bulan di media socsal dan papan pengumuman di Kantor KPU Kota Balikpapan. “Setelah itu kami melaporkan hasil rekapitulasi PDPB yang setiap bulan itu kepada KPU RI. KPU Provinsi. Bawaslu dan seluruh partai peserta Pemilu,” pungkas Yan Fauzi.
Ketua KPU Kota balikpapan Kota Noor Thoha Balikpapan menyebut, kegiatan Rakor ini sengaja digelar dengan mengundang stakeholder terkait yang bisa memberi kontribusi atas kesempurnaan data pemilih ini. Rakor ini sengaja juga dilaksanakan dengan mengakomodir seluruh stakeholder terkait, yang bisa memberikan kontribusi atas kesempurnaan pemutakhirtan data pemilih ini.
“Maka hari ini kita melaksanakan rapat koordinasi, memang terbentuk forum koordinasi, karena data inikan bergerak terus. Misalnya Disdukcapil, memberikan masukan apa. Dari Kanwil Diknas memberikan masukan apa. Dan semua stakeholder memberikan masukan yang sebelumnya itu sudah memberikan data ke kami. Karena KPU inikan tidak bisa bekerja sendiri. Untuk mencapai hasil maksimal, tentu saja harus ditopang dengan berbagai macam masukan dari pihak-pihak terkait,” papar Noor Thoha.
Noor Thoha menambahkan, rakor ini akan dilaksakan setiap tiga bulan sekali. Namun rapat plenonya dilaksanakan setiap bulan. “Nah kita kerja sama dengan beliau beliau inikan setiap bulan untuk memasukan datanya. Tapi untuk forum koordinasinya digelar setiap tiga bulan sekali. Dan kegiatan ini dilakukan hingga menjelang pemutakhiran data pemilih yang belum memasuki tahapan. Ini karena penetapan data pemilih berkelanjutan ini kan, pemutakhiran yang tidak dalam tahapan Pemilu. Tapi nanti begitu memasuki tahapan, kita sudah melakukan pemutakhiran data sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. Rencananya bulan Agustus tahun depan sudah memasuki tahapan. Sedang untuk Pemilu sendiri tanggalnya belum ditetapkan,” imbuh Noor Thoha.